Translate

Minggu, 02 September 2012


"Ketika Quilla Jatuh Cinta"

Siang tiu matahari begitu terik sehingga terasa panas sinarnya menyentuh kulit Quilla yang sudah hitam dari sananya.
Quilla : "lama banget sih bus nya?" (menggerutu sambil tangannya tak berhenti kipas*)
Sebuah ninja berhenti tepat dihadapannya.
          "Ayo naik" kata yg punya ninja tsb. Tanpa pikir panjang Quilla nangkring di jok belakang. Hati Illa berdebar-debar, khayalannya melayang jauh tinggi padahal sepanjang jalan cowok itu diam seribu bahasa, tapi Illa tetap happy bahkan hatinya tak henti*nya menyanyikan lagu Titi Kamal .. "Jatuh cinta .. berjuta rasanyaa .. dipeluk dibelai aduh .. amboi rasanyaaaa..." *kemana tau tuh lirik* #abaikan

--------------SKIP------------

Magnet cinta memang dahsyat kekuatannya merasuk ke jiwa para insan yang lagi dimabuk cinta #lebay. Tak terkecuali Quilla, kejadian dibonceng ninja kemarin sepulang sekolah belum membuatnya sadar dari mimpi-mipinya disiang bolong.
Thella : "kamu kenapa sih La? senyamsenyum kaya orang gila"
Quilla : "Ooohh .. Reeezzaaa .." (teriak Quilla memanggil nama pemilik ninja kemarin)
Thella : "eh, ada yg jatuh cinta sampe segitunya.."
Quilla : "kamu tau gak, kemarin aku diboncengin Reza pake ninjanya, ih dia tambah keren ya kalo diliat dari deket.." (ceritanya berbunga-bunga)
Thella : "baru juga dibonceng udah kaya dapet durian runtuh ajaa, gimana kalo dipeluk?"
Quilla : "maau .. maau . dipeluk reza, kalo aku dipeluk reza gak bakalan aku lepas.. hehe , akhirnya setelah sekian lama aku mendam rasa sama reza , kali ini aku ada peluang buat dapetin dia :)"
Thella : "bisa jadi sih La, jarang* kan reza boncengin cewek, apalagi dia kan pemilih banget dalam hal cewek, tapii hati* gak sedikit yg suka sama dia, surat cintanya aja numpuk dikamarnya" (Quilla sedikit manyun)
Quilla : "banyak siangan donggg.. :("
Thella : "tenang, kemungkinan cinta kamu gak bertepuk sebelah tangan, soalnya kemarin dia bilang kalo dia suka sama cewek yg rumahnya paling ujung"
Quilla : "kenapa dia bisa suka sama tu cewek?"
Thella : "karna kamu orangnya gak neko-neko"
Quilla : "kenapa kamu bisa bilang dia suka sama aku? kamu cuma bikin aku geer doang ya"
Thella : "ngapain bikin kamu geer gak ada untungnya, lagian rumah paling ujung siapa? rumah nenek kamu kan? dan yg masih gadis dirumah nenek kamu siapa? kamu kan."
Quilla : "benar dia ngomong begitu ? tapi darimana kamu tau?"
Thella : "aku masih sodara jauh sama dia, kemarin pas lebaran kan keluarga besar kita ngumpul"
Quilla : "oh yaa? berarti kamu bisa dong comblangin aku sama dia?"
Thella : "itu bisa diatur .. gampang.."
Sejak itu obrolan Quilla dan Thella tak lepas dari sosok Reza, Quilla ingin banyak tau tentang Reza dan dg senang hati Thella membagi cerita.

-----------------------SKIP--------------------

Thella : "sebentar lagi kita akan lulus, dan kamu akan melanjutkan kuliah di Bandung kan? sebaiknya kamu ungkapin dulu deh perasan kamu sama Reza"
Quilla : "tapi aku kan gak kenal ama dia, ngobrol aja gak pernah.. apalagi nyatain cinta? bisa* dia bingung dan ketawain aku lagi.."
Thella : "kalo gak lewat surat ajaa"

Quilla : "kalau dia gak baca gimana? artinya aku ditolak mentah* dong"
Thella : "belum dicoba udah pesimis , payah kamu! gak ada salahnya dicoba dulu La"
Quilla : (berfikir sejenak) "benar juga kamu thell, aku pikirin lagi deh :)"

----------SKIP------------

Sesampainya dirumah Quilla menimbang-nimbang usul Thella tadi *telur kali ditimbang* :D #abaikan. Tetapi Illa yakin dg semua cerita* indahnya tentang Reza dan dukungan Thella yg gak secara langsung menyetujuiku dg Reza :) diambillah secarik kertas dan Illa mulai menuangkan isi hatinya..

Dear Reza ..
Pertama kali aku mengenalmu..
Aku yakin kamu pribadi yang cukup sederhana dan rendah hati..
Berteman tanpa membedakan status..
Dan satu lagi kamu adalah sosok yang bijak dalam segala hal , tak terkecuali dalam hal cinta.. :)
Reza .. Aku mengagumimu .. :)
                   Tertanda : "Putri Ratu Quilla"

--------------SKIPSKIPSKIP-------------

Bandung, kota baru bagi Quilla. Demi mengejar cita*nya Quilla harus rela melepaskan sejenak pesona Reza dan kisah cintanya yang sampai saat ini belum terjawab. Quilla menjalani dengan penuh keseriusan di Universitas terbaik di Bandung.

--------------------SKIP--------------------

Tak terasa sudah 1semester sudah berlalu. Dengan lancar Quilla melalui hari* diBandung dg suka cita. Bahkan waktu yang cukup lama ini Quilla sudah memiliki sahabat baik yaitu Dicky. Seusai mengambil raport semster ini Quilla dan Dicky merecanakan sesuatu untuk liburan ini.
Dicky : "liburan ini lo mau kemana La?"
Quilla : "aku mau pulang ke jakarta , kangen sama nenek"
Dicky : "kayanya asyik juga liburan disana, gue boleh ikut gak? kebetulan cewek gue anak Jakarta"
Quilla : "boleh kok :) oh Eriska Rein itu?"
Dicky : "yoii broo.."
kemudian mereka berdua pulang ke kost_an . Esoknya mereka siapsiap ke Jakarta , pukul 07.30 mereka berangkat naik bus ke Jakarta.

------------SKIP------------

Hawa panas, debu, macet dan segala hal yg ada di Jakrta menyambut kedatangan Quilla, tak terbendung lagi rasa rindunya pasa neneknya dan Thella, apalagi cinta pertamanya Reza yg sampai saat ini belum jelas kabarnya.
Setelah bercengkrama kangen-kengenan sama nenek dan keluarganya, Dicky pamit ingin kerumah Eriska. setelah dicky pergi, Quilla ke rumah Thella.
Quilla : (mengetuk pintu) "Assalamualaikum.." (kemudian Thella keluar dg senyuman)
Thella : "Walaikumsalam.. Ilaa, kapan datang?"
Dua sahabat ini berpelukan lalu Thella mempersilahkan Quilla duduik, dikursi panjang mereka bernostalgia berbagi cerita dan pengalamanya selama 6bulan terakhir ini. Dan sampailah obrolan mereka pada sosok Reza.
Quilla : "gimana kabar Reza?"
Thella : "baik. kamu gimana? udah dapet pengganti Reza?"
Quilla : "maksud kamu???" (merasa aneh dg pertanyaan Thella, apalagi Thella langsung salah tingkah)
Quilla : "ada apa sebenarnya? apa Reza sudah punya pacar?" Thella mengangguk pelan, Quilla sangat hancur mendengarnya.
Quilla : "oh, ini alsannya dia tak membalas suratku"
Thella : "maafin aku gak cerita sama kamu La, aku gamau liat kamu patah hati"
Quilla : (merasa aneh dg sikap Thella) "to the point aja deh thel, ada apa sebenarnya?"
Thela : "emm, sbenarnya seminggu sesudah kamu ke Bandung reza nembak aku!" (Quilla shock)
Thella : "Aku tau aku salah, tapi jujur aku juga sayang sama dia, jadi pas dia nembak aku, aku langsung iyakan saja" (pengakuan ini semakin membuat Quilla hancur dan rasanya ingin marah dan menangis)
Quilla : "kalau kamu sayang sama dia kenapa kamu gak cerita sama aku dari awal?" (menahan tangis)
Thella : "saat itu mata kamu berbinar-binar bila cerita tentang dia, makanya aku tak mau menghancurkan mimipi-mimpi cinta pertamamu itu" (kata Thella membela diri)
Quilla : "tapi sekarang semua ini apa namanya? bukannya sama saja menghancurkan mimipi-mimpiku? bahkan selama 6bulan ini secara tak langsung kalian telah memberiku harapan kosong!!" (kata Illa lantang sambil menangis) "Aku pulangg!!" pamit Quilla lalu pergi, entah bagaimana kelanjutan kisah cinta pertamanya dan persahabatnnya itu. Mungkin cukup sampai disini, cukup untuk dibuat menunggu dan disakiti. :(
Sesampainya dirumah, Quilla langsung masuk kamar dan menangis, sedih .. sangat sedih.. dia tak menyangka sahabatnya tega melakukan semua itu..
"kamu jahat thell, selama ini kamu udah bohongin aku, buat apaa?! kalo akhirnya kamu cuma buat aku menangis, buat apa kamu bilang kalo dia suka padaku dahulu, buat apa mendukungku sampai memaksaku mengirim surat itu :'( aku benar-benar kecewa dg semua cerita bullshit kamu itu" (Quilla menangis sambil menggerutu sakit hati)

Waktu yang pandai menipu begitu cepat berlalu, tak terasa libur panjang di Jakarta telah usai dan it's time to come back to Bandung untuk melanjutkan kuliahnya. Kini Quilla harus merlakan cinta pertamanya yg haruis kandas ditangan sahabatnya sendiri.

---------------SKIPSKIPSKIP-------------

Seiring berjalannya waktu, ternyata persahabatan Quilla dan Dicky menumbuhkan benih-benih cinta didalam hati Quilla, apalagi sejak putusnya Eriska dg dicky 2bulan lalau. Tapi kini Quilla lebih senang memendam perasaannya sendiri tanpa ada yg mengetahui.
Sehingga pada suatu sore sahabat nya Fana mengunjungi tempat kost Quilla yg bersebelahan dg tempat kost Dicky..
Quilla : "eh Fan. tumben kesini, ada apa?"
fana : "dicky udh pulang belum?"
Quilla : "belum, paling bentar lagi.. tunggu disini aja sama aku"
Lalu kami ngobrol* hingga 32menit kemudian dicky datang dg motor scoopy coklatnya, melemparkan senyumnya pda kami.
Dicky : "eh Fan .. tumben? ada apa?"
Fana : "gakpapa, sini dong kumpul sama aku"
kemudian dicky ikut duduk bersama..
fana : "gimana kabar kamu sama Eriska?"
Dicky : "aku udah putus kali 2bulan lalu"
Fana : "oh ya? em, gue suka sama lo dick, lo mau gak jadi cowok gue?" (perkataan itu spontan membuat Quilla nyesek dan hancur berkepin-keping)
Dicky : "lo jangan bercanda mel, baru kali ini gue ditembak cewe"
Fana : "gue serius dick.."
Dicky : "okedeeh, asal lo mau terima gue apa adanya"
kemudian dicky mencium tangan Fana, Quilla hanya memberi senyuman palsunya. Sebenarnya hatinya sangat hancur berkeping-keping seperti disambar petir disiang bolong. Dia menahan tangisnya. Tapi ini buklan kesalahan Fana yg 1 langkah lebih berani menyatakan cintanya pada Dicky, atau keadaan yg tak berpihak padanya? entahlah.. selama ini tak ada yang tau kalau Quilla menyukai Dicky, setaunya mereka hanya sahabatan ..

Ku tlah miliki rasa indahnya perihku ..
Rasa hancurnya harapku ..
kau lepas cintaku ..
Rasakan abadi sekalipun kau mengerti ..
Sekalipun kau pahami ..
Ku pikir ku salah mengertimu .
Ooh aku .. hanya ingin kau tau ..
Besarnya cintaklu ..
Tingginya khayalku bersamamu ..
Tuk lalui waktu yg tersisa kini ..
Disetiap hariku ..
Disisa akhir nafas hidupku


                  ~THE END~
Maaf kalo jelek .. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar