Translate

Selasa, 04 September 2012

Berakhir Dengan Senyuman

       Pagi yang cerah telah membangunkan aku dari mimpi indahku. Saat mataku melihat ke arah jam dinding di kamar ku, ternyata jam telah menunjukan pukul 05:30.  Aku langsung  beranjak dan menuju ke kamar mandi.
Sementara di kamar mandi ..
   Perkenalkan namaku Victoria Fania Letisha, keluarga dan temanku biasa memanggilku Fania. Aku adalah siswi kelas IX di SMP CITRA BANGSA. Aku mempunyai sahabat wanita bernama Clarissa Vina Maharani. Aku dan dia bersahabat sejak kami dudukd bangku SD.
   Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dan langsung bersiap – siap, setelah selesai aku lansung menuju ke meja makan, tenyata di sana telah ada papah dan mamah ku yang sedang sarapan. Aku pun langsung menyapa mereka.
    “ Pagi pah, mah “ sapaku.
    “ Pagi juga, yuk duduk kita sarapan bersama – sama “ ajak papah
   Aku pun langsung duduk di samping papah, dan aku mengambil sepotong roti lalu mengoleskannya dengan selai coklat favoritku. Setelah selesai aku langsung berangkat ke sekolah dengan di antar papah.
* * *
   Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju ke kelas. Di dalam kelas aku duduk di tempat dudukku.
   “Hai Fan, kamu sudah mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia belum ?” tanya Rani.
  “Sudah dong.” Jawabku.
  “Hm. Syukurlah kalau sudah. Aku kira kamu lupa. Hehe” katanya. 
  “Soalnya besok harus sudah dikumpulkan.” Sambungnya.
  “Hehe. Iya kamu tenang saja tugasnya sudah siap dikumpulkan kok.” Jawabku.
  Saat aku dan Rani sedang bersenda gurau, tiba – tiba bel pun berbunyi tanda jam pelajaran telah dimulai.
* * *
  Suasana belajar – mengajar pun berjalan seperti biasa. Jam pun menunjukkan pukul 12:30 siang, bel pun berbunyi untuk ketiga kalinya, kini tanda waktu belajar telah selesai.
  Aku dan Rani langsung menuju ke parkiran, ketika di parkiran aku berpas – pasan dengan seorang cowok tampan yang mengendarai motor ninja berwarna merah dengan helm yng berada di lengan kirinya, dia pun berhenti dihadapan kami dan memberikan sebuah senyuman super manis (entah senyuman itu di tunjukkan untukku, Rani, atau untuk kami berdua).
  Aku pun membalas senyuman itu, setelah itu cowok tampan itu berlalu dari hadapan kami.
  “Ran, aku mau main ke rumah kamu. Boleh tidak ? aku lagi tidak mood di rumah.” Ujarku.
  “Hm. Boleh kok. Yuk masuk.” Jawab Rani, dan langsung mengajakku naik ke mobil jazz berwarna silver miliknya.
 Kami pun langsung pergi menuju ke rumah Rani.  Tiba – tiba Rani memakirkan mobilnya di sebuah Pom bensin.
  “ Fan, kamu tunggu disini dulu ya, aku mau buang air kecil dulu. “ ujarnya
  “ Oke deh.. “ ucapku
  Rani pun lansung keluar dari mobil dan menuju kekamar mandi umum yang ada di Pom bensin itu.
  Saat itu juga aku melihat handphone nya Rani tergeletak di sebuah kotak yang ada di samping ku. Aku pun tertarik untuk melihat dan memainkan handphone nya Rani itu. Ketika aku membuka tombol kunci pengaktifnya, aku langsung tersontak kaget saat ku melihat wallpaper nya itu adalah foto Rani berdua dengan cowo tampan yang bertemuku di parkiran sekolah tadi.
  Cowo tampan itu bernama Stevano Arya Sebastian, dia adalah cowo gebetan ku yang sudah aku idolakan sejak aku duduk di kelas VIII. Sungguh aku tak menyangka kalau Rani melakukan hal ini terhadap ku, dada ku terasa sakit, nafasku pun tak beraturan, mata ku langsung berkaca – kaca dan tak terasa air mata ku jatuh tetes demi tetes.
  Ketika Rani kembali menuju ke mobil, aku langsung mengusapair mataku dan bersikap seperti biasa. Saat Rani telah masuk dan duduk di sebelah ku, Aku langsung berkata.
  “ Ran, aku mau pulang.” kata ku to the poin .
  “ Loh, bukannya kamu mau main ke rumah ku ? “ tanyanya
  “ Tidak jadi, lain waktu saja. Sekarang aku mau pulang. “ ujarku.
  “ Hm. Ya sudah kalau begitu . “ katanya.
  Iya langsung memutar balik mobilnya dan langsung berjalan menuju rumahku.
   Sesampainya di rumahku, aku hanya mengucapkan “Terimakasih” setelah itu aku langsung masuk ke dalam rumah tanpa menawarkan Rani untuk mampir ke rumahku. Mungkin Rani kebingungan atas sikapku yang tidak seperti biasanya.
* * *
Pagi hari, di sekolah.
  “Fan, kamu kenapa sih ? kamu lagi ada masalah yah ? cerita dong, siapa tau aku bisa bantu.” Tanya Rani.
  “Tidak kok, aku tidak apa – apa.” Jawabku, singkat.
  “Jangan bohong.” Ledek Rani.
  Aku diam dan memandangi wajahnya dengan pandangan jengkel. “Sumpah ! ingin sekali rasanya aku menampar wajah polosnya itu.” Gerutu ku dalam hati.
  “Nanti pulang sekolah kamu aku tunggu ditaman samping sekolah, aku mau ngomong sama kamu, penting !” ucapku.
  “Baiklah.” Jawabnya singkat,
* * *
Waktu pun terasa begitu singkat, bel pulang pun telah berbunyi. Aku langsung pergi menuju ke taman samping sekolah. Sesampainya disana ku langsung mengirim pesan singkat.
        For : Rani
     Ran, kamu dimana ? cepat kesini. Aku sudah berada ditaman samping sekolah.
 Beberapa menit kemudian, munculah Rani dihadapan ku dan ia pun langsung duduk tepat di sebelahku.
  “Ada apa sih Fan ? kayanya penting banget” ucapnya.
  “Langsung to the poin aja nih. Kamu itu sebenernya ada hubungan apa sama Arya ?” tanya ku.
  “Hah ? hubungan aku sama Arya ? maksud kamu apa sih, kamu lagi tidak bercanda kan ?” tanyanya balik.
  “Sudah lah kamu itu tidak usah pura – pura bodoh, kalau memang kamu dan Arya tida ada hubungan apa – apa, terus apa maksud dari wallpaper di  handphone kamu itu, kenapa fotonya itu bisa foto kalian berdua.?” Tanya ku memperjelas.
  Rani pun terkejut dengan pertanyaanku. Ia pun langsung menjelaskan.
  “Fan, dengarkan aku dulu, sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu. Sebenarnya aku dan Arya telah berpacaran dari sebulan yang lalu, kami berdua backstreet , karna kami tidak mau menyakiti hatimu. Awalnya aku tidak enak denganmu, tetapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku kalau aku juga mencintai Arya. Karena itulah aku mengambil keputusan seperti ini.” Jelasnya
  “Hah ? jadi sebulan terakhir ini kamu dan Arya telah membohongiku ? sumpah ya, aku KECEWA sama kalian berdua” gertak ku dengan suara yang cukup keras.
  Aku pun langsung pergi meninggalkan Rani sendirian ditaman.
* * *
  Semenjak kejadian itu, hubungan persahabatan aku dan Rani mulai merenggang. Kami berdua, sudah jarang ngobrol, bercanda, bahkan menegur satu sama lain jika kami bertemu.
2 bulan berlalu..
  Ketika aku sedang membaca novel dikamar ku, tiba – tiba pintu rumah ku ada yang mengetuk.
 Tok.. tok.. tok.. (anggap aja suara pinti, hehe)
  Ketika aku membuka pintu. Aku pun terkejut, ternyata yang mengetuk pintu ku itu adalah Rani.
  “Fan, bisakah aku berbicara denganmu.? Sebentar saja.” Ucapnya.
  “Baiklah. 10 menit saja ya.” Kataku.
  “Okey. Aku ke sini hanya mau minta maaf atas semua kesalahan yang telah ku perbuat 2 bulan lalu terhadapmu. Sebulan yang lalu aku dan Arya telah putus. Kini aku menyesal atas perbuatanku itu. Kamu  mau kan memaafkan ku. Aku tidak mau kalau persahabatan kita hancur hanya karna cinta.” Jelasnya.
 “Hm. Baiklah, sejujurnya aku juga kurang nyaman dengan perilaku kita akhir – akhir ini. Aku juga minta maaf ya atas sikap ku terhadapmu selama ini.” Kataku.
  “ iya aku  sudah memaafkan semuanya kok. Hm, sekarang kita sahabatan lagi nih ?” gurau nya.
 “Hehe, iya dong.” Jawabku.
 Kini hubungan aku dan Rani kembali seperti dulu lagi. Kesimpulannya, JANGAN pernah kau korbankan sebuah PERSAHABATAN hanya untuk CINTA, karena PERSAHABATAN itu jauh lebih indah dan lebih berharga daripada CINTA.

^^TAMAT^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar