Berakhir
Dengan Senyuman
Pagi yang cerah telah membangunkan aku
dari mimpi indahku. Saat mataku melihat ke arah jam dinding di kamar ku,
ternyata jam telah menunjukan pukul 05:30.
Aku langsung beranjak dan menuju
ke kamar mandi.
Sementara
di kamar mandi ..
Perkenalkan namaku Victoria Fania Letisha,
keluarga dan temanku biasa memanggilku Fania. Aku adalah siswi kelas IX di SMP
CITRA BANGSA. Aku mempunyai sahabat wanita bernama Clarissa Vina Maharani. Aku
dan dia bersahabat sejak kami dudukd bangku SD.
Beberapa menit kemudian aku keluar dari
kamar mandi dan langsung bersiap – siap, setelah selesai aku lansung menuju ke
meja makan, tenyata di sana telah ada papah dan mamah ku yang sedang sarapan.
Aku pun langsung menyapa mereka.
“ Pagi pah, mah “ sapaku.
“ Pagi juga, yuk duduk kita sarapan bersama
– sama “ ajak papah
Aku pun langsung duduk di samping papah, dan
aku mengambil sepotong roti lalu mengoleskannya dengan selai coklat favoritku.
Setelah selesai aku langsung berangkat ke sekolah dengan di antar papah.
* * *
Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju
ke kelas. Di dalam kelas aku duduk di tempat dudukku.
“Hai Fan, kamu sudah mengerjakan tugas
kelompok Bahasa Indonesia belum ?” tanya Rani.
“Sudah dong.” Jawabku.
“Hm. Syukurlah kalau sudah. Aku kira kamu
lupa. Hehe” katanya.
“Soalnya besok harus sudah dikumpulkan.”
Sambungnya.
“Hehe. Iya kamu tenang saja tugasnya sudah
siap dikumpulkan kok.” Jawabku.
Saat aku dan Rani sedang bersenda gurau, tiba
– tiba bel pun berbunyi tanda jam pelajaran telah dimulai.
* * *
Suasana belajar – mengajar pun berjalan
seperti biasa. Jam pun menunjukkan pukul 12:30 siang, bel pun berbunyi untuk
ketiga kalinya, kini tanda waktu belajar telah selesai.
Aku dan Rani langsung menuju ke parkiran,
ketika di parkiran aku berpas – pasan dengan seorang cowok tampan yang
mengendarai motor ninja berwarna merah dengan helm yng berada di lengan
kirinya, dia pun berhenti dihadapan kami dan memberikan sebuah senyuman super
manis (entah senyuman itu di tunjukkan untukku, Rani, atau untuk kami berdua).
Aku pun membalas senyuman itu, setelah itu
cowok tampan itu berlalu dari hadapan kami.
“Ran, aku mau main ke rumah kamu. Boleh tidak
? aku lagi tidak mood di rumah.”
Ujarku.
“Hm. Boleh kok. Yuk masuk.” Jawab Rani, dan
langsung mengajakku naik ke mobil jazz berwarna silver miliknya.
Kami pun langsung pergi menuju ke rumah
Rani. Tiba – tiba Rani memakirkan
mobilnya di sebuah Pom bensin.
“ Fan, kamu tunggu disini dulu ya, aku mau
buang air kecil dulu. “ ujarnya
“ Oke deh.. “ ucapku
Rani pun lansung keluar dari mobil dan menuju
kekamar mandi umum yang ada di Pom bensin itu.
Saat itu juga aku melihat handphone nya Rani tergeletak di sebuah
kotak yang ada di samping ku. Aku pun tertarik untuk melihat dan memainkan handphone nya Rani itu. Ketika aku
membuka tombol kunci pengaktifnya, aku langsung tersontak kaget saat ku melihat
wallpaper nya itu adalah foto Rani
berdua dengan cowo tampan yang bertemuku di parkiran sekolah tadi.
Cowo tampan itu bernama Stevano Arya
Sebastian, dia adalah cowo gebetan ku yang sudah aku idolakan sejak aku duduk
di kelas VIII. Sungguh aku tak menyangka kalau Rani melakukan hal ini terhadap
ku, dada ku terasa sakit, nafasku pun tak beraturan, mata ku langsung berkaca –
kaca dan tak terasa air mata ku jatuh tetes demi tetes.
Ketika Rani kembali menuju ke mobil, aku
langsung mengusapair mataku dan bersikap seperti biasa. Saat Rani telah masuk
dan duduk di sebelah ku, Aku langsung berkata.
“ Ran, aku mau pulang.” kata ku to the poin .
“ Loh, bukannya kamu mau main ke rumah ku ? “
tanyanya
“ Tidak jadi, lain waktu saja. Sekarang aku
mau pulang. “ ujarku.
“ Hm. Ya sudah kalau begitu . “ katanya.
Iya langsung memutar balik mobilnya dan
langsung berjalan menuju rumahku.
Sesampainya di rumahku, aku hanya
mengucapkan “Terimakasih” setelah itu aku langsung masuk ke dalam rumah tanpa
menawarkan Rani untuk mampir ke rumahku. Mungkin Rani kebingungan atas sikapku
yang tidak seperti biasanya.
*
* *
Pagi
hari, di sekolah.
“Fan, kamu kenapa sih ? kamu lagi ada masalah
yah ? cerita dong, siapa tau aku bisa bantu.” Tanya Rani.
“Tidak kok, aku tidak apa – apa.” Jawabku,
singkat.
“Jangan bohong.” Ledek Rani.
Aku diam dan memandangi wajahnya dengan
pandangan jengkel. “Sumpah ! ingin sekali rasanya aku menampar wajah polosnya
itu.” Gerutu ku dalam hati.
“Nanti pulang sekolah kamu aku tunggu ditaman
samping sekolah, aku mau ngomong sama kamu, penting !” ucapku.
“Baiklah.”
Jawabnya singkat,
* * *
Waktu
pun terasa begitu singkat, bel pulang pun telah berbunyi. Aku langsung pergi
menuju ke taman samping sekolah. Sesampainya disana ku langsung mengirim pesan
singkat.
For : Rani
Ran, kamu dimana ? cepat kesini. Aku sudah
berada ditaman samping sekolah.
Beberapa menit kemudian, munculah Rani
dihadapan ku dan ia pun langsung duduk tepat di sebelahku.
“Ada apa sih Fan ? kayanya penting banget”
ucapnya.
“Langsung to
the poin aja nih. Kamu itu sebenernya ada hubungan apa sama Arya ?” tanya
ku.
“Hah ? hubungan aku sama Arya ? maksud kamu
apa sih, kamu lagi tidak bercanda kan ?” tanyanya balik.
“Sudah lah kamu itu tidak usah pura – pura
bodoh, kalau memang kamu dan Arya tida ada hubungan apa – apa, terus apa maksud
dari wallpaper di handphone kamu itu, kenapa
fotonya itu bisa foto kalian berdua.?” Tanya ku memperjelas.
Rani pun terkejut dengan pertanyaanku. Ia pun
langsung menjelaskan.
“Fan, dengarkan aku dulu, sebelumnya aku mau
minta maaf sama kamu. Sebenarnya aku dan Arya telah berpacaran dari sebulan
yang lalu, kami berdua backstreet ,
karna kami tidak mau menyakiti hatimu. Awalnya aku tidak enak denganmu, tetapi
aku juga tidak bisa membohongi perasaanku kalau aku juga mencintai Arya. Karena
itulah aku mengambil keputusan seperti ini.” Jelasnya
“Hah ? jadi sebulan terakhir ini kamu dan
Arya telah membohongiku ? sumpah ya, aku KECEWA sama kalian berdua” gertak ku
dengan suara yang cukup keras.
Aku pun langsung pergi meninggalkan Rani
sendirian ditaman.
* * *
Semenjak kejadian itu, hubungan persahabatan
aku dan Rani mulai merenggang. Kami berdua, sudah jarang ngobrol, bercanda,
bahkan menegur satu sama lain jika kami bertemu.
2
bulan berlalu..
Ketika aku sedang membaca novel dikamar ku,
tiba – tiba pintu rumah ku ada yang mengetuk.
Tok.. tok.. tok.. (anggap aja suara pinti,
hehe)
Ketika aku membuka pintu. Aku pun terkejut,
ternyata yang mengetuk pintu ku itu adalah Rani.
“Fan, bisakah aku berbicara denganmu.?
Sebentar saja.” Ucapnya.
“Baiklah. 10 menit saja ya.” Kataku.
“Okey. Aku ke sini hanya mau minta maaf atas
semua kesalahan yang telah ku perbuat 2 bulan lalu terhadapmu. Sebulan yang
lalu aku dan Arya telah putus. Kini aku menyesal atas perbuatanku itu.
Kamu mau kan memaafkan ku. Aku tidak mau
kalau persahabatan kita hancur hanya karna cinta.” Jelasnya.
“Hm. Baiklah, sejujurnya aku juga kurang
nyaman dengan perilaku kita akhir – akhir ini. Aku juga minta maaf ya atas
sikap ku terhadapmu selama ini.” Kataku.
“ iya aku
sudah memaafkan semuanya kok. Hm, sekarang kita sahabatan lagi nih ?”
gurau nya.
“Hehe, iya dong.” Jawabku.
Kini hubungan aku dan Rani kembali seperti
dulu lagi. Kesimpulannya, JANGAN pernah kau korbankan sebuah PERSAHABATAN hanya
untuk CINTA, karena PERSAHABATAN itu jauh lebih indah dan lebih berharga daripada
CINTA.
^^TAMAT^^